Senin, 15 Agustus 2011

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan pembunuh nomor wahid di sebagian besar negara-negara maju dan berkembang. Penyakit jantung koroner seringkali ditemukan pada penderita jantung yang memiliki pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, kurang berolahraga, stress dan sebagainya. Walaupun resiko yang ditimbulkan dari penyakit ini sangat besar akan tetapi masih tetap dapat diobati dan proses pengobatan akan semakin efektif jika dapat dideteksi lebih dini.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini disebabkan oleh terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung yang dapat disebabkan terutama oleh penimbunan lemak, pembekuan darah, perkapuran, dan sebagainya. Kondisi demikian mengakibatkan aliran darah ke jantung menjadi tidak lancar sehingga menimbulkan sakit dada atau dalam istilah medis dikenal dengan nama Angina Pectoris serta serangan jantung Infark Jantung yang menjadi penyebab terjadinya kematian mendadak.


Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala penyakit jantung (sumber:wikipedia)
1. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2. Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
5. pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Sumber lain (vivanews.com) mengatakan gejala khas sakit jantung sebagai berikut:
1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin
4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung
5. Merasa seperti sakit maag, padahal sebelumnya tidak pernah menderita gangguan lambung



Deteksi Penyakit Jantung Koroner
Pasien yang dicurigai sebagai penderita jantung dapat diberikan pemeriksaan dini mendeteksi penyakit ini sehingga dapat ditangani secara optimal. Beberapa alternatif pemeriksaan yang dapat dilakukan di antaranya yaitu : Kateterisasi Jantung, Treadmill, dan ECG.

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Pengobatan yang dilakukan disesuaikan dengan jumlah dan beratnya kelainan pada pembuluh koroner. Cara atau metode pengobatan yang dilakukan beberapa di antaranya yaitu :

Obat-obatan
Dengan obat-obatan dapat melebarkan pembuluh darah, memperlambat denyut jantung, dan menurunkan tekanan darah. Ini semua mengurangi beban kerja jantung.

Angiplasti Koroner (PTCA / PCI)
Metode pengobatan ini untuk memperbaiki aliran darah ke jantung. Caranya dengan menggunakan balon spesial untuk membuka pembuluh darah yang menyempit. Stent dapat pula dipasang pada daerah penyempitan jika dibutuhkan, metodenya sama seperti pada Angiografi koroner.

Bedah Pintas Koroner
Pembuluh darah yang sehat dari bagian dada, lengan atau kaki dicangkokkan ke pembuluh darah koroner yang sudah tidak berfungsi dengan baik.


Ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain: (sumber:wikipedia)
1. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72% . Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung.
2. Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok.
3. Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
4. Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
5. Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel


[http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2121785-pengertian-penyakit-jantung-koroner/]
[wikipedia]

3 komentar: