Jumat, 22 Februari 2013

yang Telah Lalu, kian Membeku

Pertengahan Februari, 2013

pagi ini, aku membuka mata di tempat yang telah membawaku mengelilingi hal yang aku sendiri tak seutuhnya memahaminya. yap.. mimpi. sebuah ilusi yang indah tapi semu, sebuah harap tapi tak disadari, sebuah ingatan yang terlupakan. bunga tidur satu ini terkadang bernostalgia tanpa arah, dan tugas kita untuk menikmatinya.

--------

singkat certita, hari itu aku bermimpi tentang seseorang yang pernah hadir di masa kecilku. seseorang yang menyenangkan, yang selalu mengajak ku pergi bermain, selalu menemaniku menghabiskan hari-hari dengan sederhana, dengan bersepeda. ya itulah hobby kita dulu, menjelajah (sekitar rumah kok) dengan sepeda dan tawa polos dua anak kecil. ku pikir kita akan tetap melakukan hal-hal itu di kemudian hari, tetapi....




entah apa yang memisahkan kita saat memasuki dunia sekolah yang berbeda. aku percis seumuran dengannya, tetapi kita bersekolah di tempat yang berbeda dan itu menghasilkan jarak yang tak kecil diantara kita. dan sejak itu, aku lama tak melihatnya lagi.

sepedaku sudah tak rutin kugunakan lagi, hariku kini mengenal orang-orang yang baru dan kegiatan yang baru. itu membuatku sibuk saat itu, yeah bahkan TK ku pun hanya satu tahun. dan membuat ku kembali mengenal orang-orang baru di tahun berikutnya. Sekolah Dasar.

anak tadi, Robi namanya *pede gue publish karena yg baca ini pasti gataueun =))* ,
aku benar-benar tak tau dia bagaimana saat itu. tak pernah terucap dalam mulutku untuk menanyakan kabarnya. dia memang berkarakter pemalu, setidaknya itu yang ku tau saat ku masih mengenalnya.
bertahun-tahun terlewati, hingga entah mendekati kelulusan SD atau sudah SMP mungkin. sempat aku berpapasan dengannya, tapi kau tau??

kita seolah-olah tak saling kenal 

kejadian itu meyakinkanku bahwa aku benar-benar kehilangan dia. mungkin hal wajar semacam gengsi untuk saling menyapa kembali setelah sekian lama terpisah. dan kuakui itu hukum alam yang terbisasa terjadi pada siapapun. 
ada satu hal yang paling berkesan bersamanya :
ketika kakak ku khitanan, aku sebagai adik seharusnya hadir disana. tapi aku memilih pergi bersama Robi. dia membaw kabur berkeliling seperti biasa. sungguh teringat kejaidan konyol itu.

kembali ke mimpi,
dia hadir mungkin untuk menyapa setelah sekian lama, benar-benar lama sekali kawan.
kalimat dariku yang kuingat "..... cuma robi yang bisa...." dimimpi itu aku (entah bersama siapa) mencari robi. perihal keluarga sih tapi tak begitu paham :s
yang jelas dalam mimpiku aku berjalan mencari robi.

oiya, satu hal yang perlu kalian tau kita punya ikatan keluarga, aku dan robi maksudnya.
jadi tak usah khawatir dia bukan seseorang yang akan menjadi jodohku *terus?
terusin aja bacanya


tepat sehari setelah mimpi itu, aku melihatnya di tempat aku membeli bubr dekat rumah. 
dia bersama temannya mengendarai motor, dan kau tau?
aku merasa banyak hal yang berbeda dari dirinya, dia terlihat lebih "liar" (seperti anak nakal biasanya gitu)
sekarang berarti dia kelas 3 SMA, meski seumuran, tapi TK ku hanya setahun. dan dia dua tahun
aku tak tau dia bersekolah dimana aku tak tau dia tumbuh dengan bagaimana.

yang ku tau, dia adalah seseorang yang turut mengukir masa kecilku dengan berbeda. :)
Robi kecilku telah berlalu, tapi dia membeku tepat di Robi yang ku kenal dulu.



salam rindu, untukmu dulur hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar